MATARAM (RIAUPOS.CO) -- Sprinter andalan Indonesia asal NTB Lalu Muhammad Zohri tidak akan tampil di SEA Games Manila 2019. PB PASI memilih tidak memberangkatkan Zohri, karena remaja asal Lombok Utara itu harus fokus menghadapi kejuaraan dunia dan Olimpiade Tokyo 2020.
Muhammad Zohri mengatakan, dirinya menerima apa yang diputuskan PB PASI. ”Ya saya kan dibawah bimbingan PB PASI. Saya tidak masalah jika tidak turun di SEA Games,” ujar Zohri melalui pesan singkat, Rabu (4/9).
Meski tidak diturunkan di SEA Games, Zohri tidak merasa kecewa. Karena keputusan PB PASI menurutnya adalah keputusan terbaik. ”Tak kecewa sama sekali. Saya sia-siap saja, mau turun atau tidak. Itu semua tergantung ketua PB PASI,” katanya.
Saat ini Zohri mengaku sedang fokus latihan menghadapi kejuaraan dunia atletik. Terkait target mempertajam catatan waktunya menjadi 9 detik di ajang tersebut, Zohri memohon doa dari seluruh masyarakat NTB dan Indonesia. ”Doain semoga bisa terwujud,” imbuhnya.
Sementara itu, asisten pelatih lari PB PASI Fadlin mengatakan, dirinya memang sudah mendengar pernyataan Ketua PB PASI Bob Hasan terkait tidak tampilnya Zohri di SEA Games. ”Secara lisan memang sudah disampaikan,” katanya.
Alasan Zohri tidak diturunkan saat SEA Games mendatang adalah agar Zohri fokus menghadapi kejuaraan dunia atletik dan olimpiade 2020.(jpg)
Fadlin menjelaskan, setelah kejuaraan dunia atletik yang digelar akhir September ini, kondisi fisik Zohri sedang bagus. Jika dipaksakan ikut SEA Games dikhawatirkan akan berimbas buruk pada Zohri. ”Setelah kejuaraan dunia harusnya ada jeda untuk dia istirahat. Ini yang jadi pertimbangan,” paparnya.
Meskipun begitu, karena SK atlet SEA Games belum dikeluarkan jadi belum ada kepastian apakah Zohri benar-benar tidak diturunkan dalam multievent di Asia Tenggara tersebut. ”SK tim inti SEA Games belum ada. Jadi belum tahu siapa saja timnya,” katanya.
Sementara, Sekretaris PASI NTB Agus Sukmayadi mendukung langkah yang diambil Ketua PB PASI Bob Hasan. Mempertimbangkan skala prioritas event yang akan diikuti Zohri. Terlebih olimpiade menjadi ajang tertinggi olahraga. Di sana Zohri akan bersaing dengan pelari terbaik dari negara-negara di seluruh dunia.
”Apapun keputusan PB, kalau itu baik untuk Indonesia dan Zohri sendiri, tentu kita dukung,” katanya.
Terpisah, Ketua KONI NTB H Andy Hadianto mengatakan, PB PASI memiliki wewenang penuh menentukan event apa yang bisa diikuti Zohri. PB PASI memiliki target sendiri yang tidak bisa diintervensi provinsi. ”Kita percaya keputuan PB PASI adalah yang terbaik,” katanya.
Menurut Andy, Zohri memang mempunyai peluang besar meraih medali emas di SEA Games Manila 2019. Namun tentu PB PASI memiliki pertimbangan untuk mengambil keputusan Zohri tidak turun di SEA Games. ”Siapa tahu targetnya emas di olimpiade. Kan lebih bagus,” katanya.(jpg)